Assalamualaikum sobat anangcozz.com – Tak terasa sudah hampir 3 tahun ditemani Honda Genio 110. Pertama kali meminangnya di tahun 2019 akhir (Disini), hingga kini masih menjadi andalan untuk kendaraan harian keluarga.
Banyak suka duka bersama Genio selama ini. Namun overall sih, Honda Genio memang bisa di andalkan. Gak pernah rewel, mogok dan sebagainya. Konsumsi bahan bakar, menurut saya irit banget, meski imbasnya ya powernya agak di sunat di bandingkan mesin matik honda sebelumnya. Untuk performanya masih kayak dulu waktu pertama kali berjumpa…hehe.
Tapi, itu semua ada syaratnya sob. Syaratnya gampang, tinggal melakukan perawatan rutin seperti ganti oli mesin dan oli gardan jangan sampai telat. Kalau untuk service, di awal2 selalu rutin sob sampai kurang lebih setahun hingga jatah service gratisnya habis hehhe. Selanjutnya setahun 2 kali untuk servicenya, tergantung kondisi sih. Kalau dirasa memang perlu service ya, langsung service aja ke Ahass.
Untuk ganti oli, saya patokannya pada kilometernya sob. Jika sudah 3000km-an, baru ganti oli. Dan 8000km untuk oli gardan sesuai buku petunjuk.
Ganti Spare Part
Spare part yang telah aus harus segera di ganti, seperti kampas rem, busi dan ban. Untuk lampu masih ORI bawaan, kecuali stoplamp ganti sekali. Baterai Aki juga masih ORI bawaan. Untuk CVT, sudah ganti sekali sob, cek disini. Busi juga masih asli bawaan.
Dukanya apa saja?
Pernah jatuh ndelosor boncengan sama teman. Bagian sisi motor baret2 untungnya tidak sampai parah, sementara saya dan teman saya tidak terluka parah, cuma lecet sedikit kaki dan tangan karena gesekan dengan aspal.
Kejadiannya murni karena faktor external, yakni pasir yang berceceran di jalan. Di duga pasir dari tumpahan truk pasir yang melintas. Lokasinya juga pas di tikungan agak menurun sehingga tidak terlihat oleh pandangan, tahu2 roda depan langsung slip, dan terjadilah ndelosor…hehe.
Itulah sedikit cerita suka duka bersama Honda Genio 110 generasi pertama dengan ring roda 14 inch. Semoga menginspirasi teman2 semua.
Leave a Reply