Kompresi Tinggi, Amankah Yamaha Aerox 155 Pakai Pertalite?

Assalamu’alaikum sobat anangcozz.com – All New Aerox 155 VVA baru saja di rilis Yamaha akhir tahun kemarin. Seperti yang kita ketahui, Yamaha Aerox 155 ini kini membawa upgrade mesin baru yang lebih powerfull. Kenaikan performa ini ternyata juga diikuti kenaikan rasio kompresi mesinnya dari 10,5 kini menjadi 11,6.

Rasio kompresi mesin erat hubungannya dengan pemakaian jenis bahan bakar sob. Rasio kompresi mesin merupakan nilai yang menandakan perbandingan volume ruang pembakaran yang berasal dari kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil. Semakin tinggi nilai rasio kompresinya maka semakin tinggi pula nilai oktan bahan bakar yang di gunakan. Lebih jelasnya silahkan lihat tabel berikut ini.

Nah, dari data diatas terlihat rasio kompresi Yamaha Aerox 155 ini harusnya menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo sob. Pertanyaannya, bagaimana jika new Aerox 155 terpaksa menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah seperti pertalite? Apakah masih aman?

Dalam kasus ini, menurut instruktur service Yamaha STSJ pak Dwi mengatakan, “Kompresi 11,6 masih bisa memakai Pertalite, tapi secara rasa dan tenaga akan beda. Sesekali pakai bensin Pertamax Turbo untuk membersihkan kerak, agar ruang bakar kembali bersih. Kalau Pertamax 92, masih aman.”

Jadi jangan asal pilih harga murah dalam memilih sebuah bahan bakar. Tapi sesuaikan dengan spesifikasi mesin motornya dulu. Jika kebiasaan menggunakan BBM yang tidak sesuai spesifikasi mesin (oktan rendah) dilakukan terus menerus, maka hal ini bisa memicu masalah. Misalnya membuat sisa proses pembakaran jadi menumpuk dan berkerak, mesin muncul suara yang tidak biasa dan getaran (knocking), bahkan akan membuat komponen mesin jadi rusak.

Sebaliknya, jika mengisi BBM oktan tinggi pada mesin kompresi rendah akan membuat proses pembakaran lebih lama dan mesin kesulitan membakar BBM, sehingga tenaga mesin jadi kurang bertenaga dan membuat BBM jadi cepat habis.

Nah, itu dia teman2 ya terkait bahan bakar yang sesuai untuk All New Aerox 155.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*